selamat datang

Rabu, 28 September 2011

pemahaman saya tentang ilmu sosial dasar


Nama            : Ade mulyanto
NPM             : 50411125
Kelas/Jurusan  : 1IA09   /     Teknik Informatika

BAB I
Pendahuluan

1.1.    Latar Belakang

Ilmu Sosial Dasar diajarkan untuk membentuk manusia yang siap terjun di masyarakat. Sebelum manusia terjun ke masyarakat perlu adanya bekal yang dapat membentuk pribadi individu dan dapat beradaptasi sesuai lingkungan yang ditempati manusia tersebut. Salah satunya adalah ilmu sosial dasar,yang mempelajari kebiasaan dalam bermasyarakat. Perilaku dan cara sehari-hari yang ada di dalam ruang lingkup yang sempit maupun luas. Etika yang digunakan pun berbeda. Contohnya dalam penempatan pakaian yang dikenakan ketika sedang dalam acara formal,seharusnya berpakaian dan bertutur kata yang sopan,jangan di samakan dengan etika kita ketika berada di lingkungan non-formal, berpakian bebas dan berkata dalam bahasa daerah atau bahasa gaul.
Dalam ilmu ini,manusia di bekali dengan pengetahuan dan rasa tanggungjawabnya,melatih pribadinya. Agar manusia dapat hidup selaras dengan apa yang ada disekitarnya. Bisa menempatkan etika yang sesuai dengan keadaan yang dihadapinya. Karena itulah wajib bagi yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi atau Akademi mempelajari Ilmu Sosial Dasar. Agar menciptakan manusia yang berkepribadian baik di mata umum.
Dalam penulisan ini saya akan mengemukakan pemahaman tentang Interaksi Sosial  yaitu,dimana kita sesama manusia saling menunjukkan perilaku dimasing-masing individu kepada individu atau kelompok lain yang dapat mempengaruhi satu sama lain. Juga ada beberapa bentuk-bentuk Interaksi sosial didalam pembahasan ini.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka saya mengangkat pemahaman tersebut untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Dasar yaitu “Pemahaman Anda mengenai ISD(Ilmu Sosial Dasar)”.
1.2.    Maksud dan Tujuan

Penulisan ini dimaksudkan sebagai pemahaman Saya tentang Ilmu Sosial Dasar dalam Interaksi Sosial yang bertujuan untuk :
  1. Memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Dasar.
  2. Memahami tentang Interaksi Sosial dan bentuk-bentuknya.

1.3.    Teori (Sumber)

Interaksi Sosial menurut menurut Shaw (Ali,2004:87) merupakan suatu pertukaran antarpribadi yang masing- masing orang menunjukkan perilakunya satu sama lain dalam kehadiran mereka dan masing- masing perilaku mempengaruhi satu sama lain. Dalam hal ini, tindakan yang dilakukan seseorang dalam suatu interaksi merupakan stimulus bagi individu lain yang menjadi pasangannya.
Bentuk interaksi sosial, menurut Park dan Burgess (Santosa,2004:12)

1.4.    Metodologi

1.4.1.             Persiapan

·         Sasaran studi ini bertema Ilmu Sosial Dasar yaitu “Pemahaman Anda mengenai ISD(Ilmu Sosial Dasar)”.
·         Judulnya yaitu Interaksi Sosial yang didalamnya menjelaskan tentang apa saja yang dimaksud Interaksi Sosial itu,penjelasannya, pegertian, Faktor-faktor dasar penyebab interaksi manusia, Teori-teori hubungan interpersonal, Bentuk- Bentuk Interaksi Sosial, Pentingnya interaksi sosial untuk kesehatan manusia.
·         Saya mengambil bahan dari internet, pemahaman, dan pengalaman saya sendiri,sesuai dengan apa yang saya pahami dan alami. Alamat internet dapat dilihat di daftar pustaka.
·         Dalam mencari bahan materi di internet, sebelumnya saya meminta izin agar tidak dianggap berbuat curang.
·         Setelahnya saya memahami dulu arti dari materi tersebut,lalu saya tulis dengan kemampuan saya. Mungkin ada kesamaan dalam penulisan,namun itu tentang pemahaman saya untuk memahami materi itu.
1.4.2.            Identifikasi Informan
  • Tujuan identifikasi ini adalah untuk mengetahui apa saja Interaksi Sosial itu,dan apa saja yang dipelajari didalamnya. Didalam tugas ini mungkin banyak manfaat juga kekurangan. Mohon untuk dikoreksi lagi,agar tugas ini dapat diterima dan dipergunakan selayaknya.
·          Interaksi sosial adalah hubungan antar individu satu dengan individu lainnya. Individu satu dapat mempengaruhi yang lain begitu juga sebaliknya.
·         Di dalam interaksi sosial ada kemungkinan individu dapat menyesuaikan dengan yang lain, atau sebaliknya. Pengertian penyesuaian di sini dalam arti yang luas, yaitu bahwa individu dapat melebur diri dengan keadaan di sekitarnya, atau sebaliknya individu dapat mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan dalam diri individu, sesuai dengan apa yang diinginkan oleh individu yang bersangkutan.
·         Ada beberapa bentuk interaksi social, menurut Park dan Burgess (Santosa,2004:12) bentuk interaksi sosial.
·         Ruang lingkup pembahasan ini tidak lepas dari pengalaman pribadi saya yang telah dialami.
1.4.3.            Penulisan Tugas
  • Setelah semua persiapan selesai dilakukan, termasuk identifikasi informan,maka tahap selanjutnya adalah menyusun tugas ini sesuai dengan sistematikanya.
·         Perkenalkan nama saya Ade Mulyanto, NPM.50411125, kelas 1IA09, teknik informatika, F.Teknologi Industri, Gunadarma, Indonesia.
·         Penulisan ini dimaksudkan sebagai pemahaman Saya tentang Ilmu Sosial Dasar dalam Interaksi Sosial yang bertujuan untuk :
1.     Memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Dasar.
2.    Memahami tentang Interaksi Sosial dan bentuk-bentuknya.
·         Saya memenuhi tugas ini karena saya ingin belajar tentang Ilmu Sosial Dasar dan menemukan pemahaman sesuai dengan materi yang diberikan dosen kepada saya. Saya belajar dari pengalaman dan media yang ada disekitar saya. Dan saya butuh itu semua untuk membuat tugas ini yang berjudul Interaksi Sosial.
·         Keuntungan dalam membahas tugas ini adalah: kita dapat memahami apa Interaksi Sosial itu,dan ilmu yang terdapat didalamnya dapat memberi kita wawasan yang semoga bermanfaat bagi kita semua.


1.5.    Kasus / Studi

Dalam kasus yang saya ambil adalah menurut pengalaman pribadi saya. Diawali ketika saya masih kecil. Pada saat itu saya melihat banyak orang dewasa yang menurut saya hebat dan luar biasa. Banyak hal yang mereka lakukan,banyak sesuatu yang dapat mereka buat. seperti tertawa terbahak-bahak, melihat itu dengan rasa ingin tahu,saya pun meniru kan adegan tersebut. Padahal saya tidak tahu apa yang mereka anggap lucu. Di lain hal,mereka memakai pakaian yang sangat membuat saya ingin memiliki. Saat itu saya ingin memakai pakaian itu juga. Ada lagi,ketika usia saya masih balita. Saya berasal dari Indramayu,namun ketika saya pindah rumah ke Depok karena turut orang tua,saya pun ikut pada mereka. Setiba saya di Depok, saya ingin mencari teman bermain. Saat saya bertemu dengan anak-anak seusia saya. Saya datang menghampiri anak tersebut. Dengan malu-malu saya mulai berbicara,namun mereka tidak mengerti bahasa saya. Karena saya masih menggunakan bahasa jawa,dan mereka menggunakan bahasa Indonesia. Karena saya belum bisa berbahasa Indonesia dengan baik,saya pun bebicara seadanya. Namun tetap juga teman-teman saya tidak mengerti. Larut kemudian,saya mulai menyesuaikan diri,dan memperhatikan setiap mereka berbicara. Jika ada kata-kata yang belum dipahami,saya langsung bertanya pada orang tua saya. Semakin larut, saya pun agak terbiasa dengan cara berbahasa mereka. Dan saya mulai mendapat banyak teman dari cara tersebut. Mungkin dalam kasus ini ada kaitannya dengan Ilmu Sosial Dasar khususnya dalam Interaksi Sosial.










BAB II
Pembahasan

Sebagai makhluk individual manusia mempunyai dorongan atau motif untuk mengadakan hubungan dengan dirinya sendiri, sedangkan sebagai makhluk sosial manusia mempunyai dorongan untuk mengadakan hubungan dengan orang lain, manusia mempunyai dorongan sosial. Dengan adanya dorongan atau motif sosial pada manusia, maka manusia akan mencari orang lain untuk mengadakan hubungan atau untuk mengadakan interaksi. Dengan demikian maka akan terjadilah interaksi antara manusia satu dengan manusia yang lain.

2.1. Pengertian interaksi sosial

             Interaksi sosial adalah hubungan antar individu satu dengan individu lainnya. Individu satu dapat mempengaruhi yang lain begitu juga sebaliknya. (definisi secara psikologi sosial). Pada kenyataannya interaksi yang terjadi sesungguhnya tidak sesederhana kelihatannya melainkan merupakan suatu proses yang sangat kompleks. Interaksi terjadi karena ditentukan oleh banyak faktor termasuk manusia lain yang ada di sekitar yang memiliki juga perilaku spesifik.

          Di dalam interaksi sosial ada kemungkinan individu dapat menyesuaikan dengan yang lain, atau sebaliknya. Pengertian penyesuaian di sini dalam arti yang luas, yaitu bahwa individu dapat melebur diri dengan keadaan di sekitarnya, atau sebaliknya individu dapat mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan dalam diri individu, sesuai dengan apa yang diinginkan oleh individu yang bersangkutan.
Hubungan antara suatu individu masyarakat dengan relasi - relasi sosial lainnya,menentukan struktur dari masyarakatnya yang dimana hubungan antar manusia dengan relasi tersebut berdasarkan atas suatu komunikasi yang dapat terjadi di antara keduanya. Hubungan antar manusia atau relasi – relasi sosial,suatu individu dengan sekumpulan kelompok masyrakat,baik dalam bentuk individu atau perorangan maupun dengan kelompok – kelompok dan antar kelompok masyarakat itu sendiri,menciptakan segi dinamika dari sisi perubahan dan perkembangan masyarakat. Sebelum terbentuk sebagai suatu bentuk konkrit,komunikasi atau hubungan yang sesuai dengan nilai – nilai sosial di dalam suatu masyarakat,telah mengalami suatu proses terlebih dahulu yang dimana proses – proses ini merupakan suatu bentuk dari proses sosial itu sendiri.

2.2. Faktor-faktor dasar penyebab interaksi manusia

a. Faktor imitasi, imitasi merupakan dorongan untuk meniru orang lain. Dalam faktor ini seseorang akan meniru apa yang pernah dilihatnya,yang menurutnya cocok dengan pribadinya dan nyaman untuk dijalani. Tanpa disadari orang itu telah meniru orang lain,karena setiap manusia mempunyai karakteristik yang menarik dan aura yang berbeda-beda. Dalam setiap tingkah lakunya, seseorang mencerminkan kepribadiannya masing-masing,sehingga dapat menarik perhatian dan respon dengan orang lain.  Itulah faktor imitasi yang tanpa disadari sudah kita jalani.

b. Faktor sugesti, adalah pengaruh psikis yang diterima tanpa adanya kritik
Yang dimaksud dengan sugesti ialah pengaruh psikis, baik yang datang dari diri sendiri, maupun yang datang dari orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya kritik dari individu yang bersangkutan. Faktor ini bisa memberikan suatu keputusan dan dapat dipertimbangkan hasilnya. Banyak seseorang mendapat sugesti dari dalam dirinya sendiri dengan suatu pemikiran permasalahan yang dihadapi,sehingga muncul ide suatu perasaan yang dianggap dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya tersebut.

c. Faktor identifikasii, adalah dorongan untuk menjadi identik (sama ) dengan orang lain. Hampir sama dengan faktor imitasi,namun dalam faktor ini seseorang bisa berusaha menyerupai orang lain yang dianggapnya nyaman untuk ditiru. Biasanya seseorang mengidolakan idolanya yang ia lihat di media umum,dan berusaha menyamai dengan idolanya tersebut. Seperti meniru gaya rambut, gaya berpakaian, gaya berbahasa, dan lain-lain. Banyak seperti anak kecil yang menirukan orang tuanya,karena faktor keluarga pun mempengaruhi pribadi dari anak kecil tersebut. Secara umum orang yang melakukan hal tersebut bisa disebut plagiat(peniru).
d. Faktor Simpati, merupakan perasaan tertarik kepada orang lain. Faktor ini secara kontekstual menggunakan perasaan. Melalui apa yang orang lain lakukan,seperti berperilaku baik,berpakian sopan,serta perhatian kepada sesama, hal ini menarik pula perhatian seseorang tersebut kepada dirinya. Sehingga faktor simpati terjadi.
e. Faktor Empati  yaitu mirip dengan simpati, akan tetapi tidak semata-mata perasaan kejiwaan saja. Empati dibarengi dengan perasaan organisme tubuh yang sangat intens/dalam. Contohnya ketika ada pengemis yang menghampiri kita dengan wajah yang penuh penderitaan dan kesusahan, secara sadar hati kita terpengaruh olehnya. Dan segera mengambil sebagian rizki kita untuk pengemis tadi. Ada pula ketika melihat anak kecil yang jatuh dari sepeda. Seketika pula kita langsung membantu anak kecil tersebut dan melihat dia terluka atau tidak,jika terluka kita segera membantu mengobati anak itu.
d. Faktor Motivasi  yaitu rangsangan pengaruh, stimulus yang diberikan antar masyarakat, sehingga orang yang diberi motivasi menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional dan penuh rasa tanggung jawab . Motivasi biasanya diberikan oleh orang yang memiliki status yang lebih tinggi dan berwibawa, misalnya dari seorang ayah kepada anak, seorang guru kepada siswa. Motivasi sangat perlu diberikan ketika ada seseorang yang sedang terpuruk, agar bisa bangkit dari keterpurukannya.

2.3. Teori-teori hubungan interpersonal
Ada 4 model hubungan interpersonal yaitu meliputi :
a. Model pertukaran sosial (social exchange model)
Hubungan interpersonal diidentikan dengan suatu transaksi dagang. Orang berinteraksi karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi kebutuhannya. Artinya dalam hubungan tersebut akan menghasilkan ganjaran (akibat positif) atau biaya (akibat negatif) serta hasil / laba (ganjaran dikurangi biaya).
b. Model peranan (role model)
Hubungan interpersonal diartikan sebagai panggung sandiwara. Disini setiap orang memainkan peranannya sesuai naskah yang dibuat masyarakat. Hubungan akan dianggap baik bila individu bertindak sesuai ekspetasi peranan (role expectation), tuntutan peranan (role demands), memiliki ketrampilan (role skills) dan terhindar dari konflik peranan. Ekspetasi peranan mengacu pada kewajiban, tugas dan yang berkaitan dengan posisi tertentu, sedang tuntutan peranan adalah desakan sosial akan peran yang harus dijalankan. Sementara itu ketrampilan peranan adalah kemampuan memainkan peranan tertentu.
c. Model permainan (games people play model)
Model menggunakan pendekatan analisis transaksional. Model ini menerangkan bahwa dalam berhubungan individu-individu terlibat dalam bermacam permaianan. Kepribadian dasar dalam permainan ini dibagi dalam 3 bagian yaitu :
Kepribadian orang tua (aspek kepribadian yang merupakan asumsi dan perilaku yang diterima dari orang tua atau yang dianggap sebagi orang tua).
Kepribadian orang dewasa (bagian kepribadian yang mengolah informasi secara rasional)
Kepribadian anak (kepribadian yang diambil dari perasaan dan pengalaman kanak-kanak yang mengandung potensi intuisi, spontanitas, kreativitas dan kesenangan).

Pada interaksi individu menggunakan salah satu kepribadian tersebut sedang yang lain membalasnya dengan menampilkan salah satu dari kepribadian tersebut. Sebagai contoh seorang suami yang sakit dan ingin minta perhatian pada istri (kepribadian anak), kemudian istri menyadari rasa sakit suami dan merawatnya (kepribadian orang tua).

d. Model Interaksional (interacsional model)
Model ini memandang hubungann interpersonal sebagi suatu sistem . Setiap sistem memiliki sifat struktural, integratif dan medan. Secara singkat model ini menggabungkan model pertukaran, peranan dan permainan.


Ada beberapa bentuk interaksi social, menurut Park dan Burgess (Santosa,2004:12) bentuk interaksi sosial dapat berupa:
a. Kerja sama
Kerja sama ialah suatu bentuk interaksi sosial dimana orangorang atau kelompok-kelompok bekerja sama Bantumembantu untuk mencapai tujuan bersama. Misal, gotongroyong membersihkan halaman sekolah.
b. Persaingan
Persaingan adalah suatu bentuk interaksi sosial dimana orangorang atau kelompok- kelompok berlomba meraih tujuan yang sama.
c. Pertentangan.
Pertentangan adalah bentuk interaksi sosial yang berupa perjuangan yang langsung dan sadar antara orang dengan orang atau kelompok dengan kelompok untuk mencapai tujuan yang sama.
d. Persesuaian
Persesuaian ialah proses penyesuaian dimana orang- orang atau kelompok- kelompok yang sedang bertentangan bersepakat untuk menyudahi pertentangan tersebut atau setuju untuk mencegah pertentangan yang berlarut- larut dengan melakukan interaksi damai baik bersifat sementara maupun bersifat kekal.
Selain itu akomodasi juga mempunyai arti yang lebih luas yaitu, penyesuaian antara orang yang satu dengan orang yang lain, antara seseorang dengan kelompok, antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain.
e. Perpaduan
Perpaduan adalah suatu proses sosial dalam taraf kelanjutan, yang ditandai dengan usaha-usaha mengurangi perbedaan yang terdapat di antara individu atau kelompok. Dan juga merupakan usaha- usaha untuk mempertinggi kesatuan tindakan, sikap, dan proses mental dengan memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama.
2.5.    Pentingnya interaksi sosial untuk kesehatan manusia
Meskipun interaksi sosial yang kompleks, saya percaya bahwa sangat penting untuk kesehatan manusia, baik secara mental dan fisik.
Banyak orang merasa sulit untuk membuka hati mereka dan berbagi perasaan dan masalah. Namun, interaksi sosial di mana orang dapat berbicara masalah-masalah mereka dan merasa diterima dan dipahami sangat bermanfaat bagi kesehatan mental.
Cara lain interaksi sosial dapat membantu kesehatan adalah bahwa hal itu dapat menantang distorsi yang sering kita membangun melalui sistem kepercayaan kita dan pengalaman. Saya telah menemukan bahwa ketika saya menganggur dan hidup sendiri di tempat baru, saya sendiri untuk banyak waktu dan hal-hal yang biasanya tidak signifikan mengambil jauh lebih penting dan ide / keyakinan yang terdistorsi. Ketika saya kembali untuk berinteraksi dengan orang lain dalam pekerjaan, hal-hal yang menyebabkan gangguan atau tekanan ringan memudar menjadi tidak penting. Hal ini diungkapkan dengan sangat baik di buku Totmans Pikiran Stres, dan Kesehatan sebagai "dukungan sosial memodulasi penilaian dari stres dan sendiri membantu untuk melindungi kesehatan dengan menjaga sistem kencang dan waspada terhadap alam, kecenderungan patologis yang selalu hadir."
Dokter McClintock, Direktur Institute for Pikiran dan Biologi, menemukan bahwa tikus yang hidup dalam kelompok-kelompok tinggal 40% lebih lama daripada yang ditampung oleh diri sendiri dan juga pulih lebih cepat dari penyakit. Eksperimen ini telah diperpanjang untuk membandingkan manusia kesepian dan sosial dan meskipun sidang masih berjalan, indikasi awal menunjukkan orang-orang kesepian tidak sembuh dengan cepat dari penyakit, tidak bisa tidur juga dan memiliki tekanan darah sistolik yang lebih tinggi. Sidang nyatakan kesimpulan awal bahwa interaksi sosial membantu orang menjadi lebih sehat dan hidup lebih lama.
Hal ini juga telah ditemukan dalam penelitian lain, termasuk Cacioppo, yang menemukan orang yang kesepian menunjukkan sejumlah perubahan kardiovaskuler yang merugikan dibandingkan dengan orang dengan teman-teman. Mereka memiliki detak jantung lebih cepat, tekanan darah tinggi dan tidur lebih miskin. Jadi ini erat cermin temuan McClintock ini.
Ada juga bukti yang baik bahwa dukungan sosial memiliki pengaruh positif pada berbagai penyakit termasuk penyakit jantung, kanker, hipertensi dan gangguan pernapasan.
Interaksi sosial adalah proses yang kompleks dan saya menemukan hal menarik bahwa manusia merespon lebih cepat dalam kelompok tetapi bahwa tindakan-tindakan yang lebih kompleks terhalang. Orang mungkin merusak kesehatan mereka jika kelompok referensi utama mereka menunjukkan perilaku yang berbahaya (seperti perilaku berisiko tinggi seperti menggunakan obat atau permainan akrobat). Juga, ada kesempatan di mana seseorang memiliki kelompok referensi yang bertentangan bahwa sangat menentang satu sama lain. Hal ini dapat menyebabkan stres mental.
Juga, beberapa orang-orang seperti pertapa pertapa dan dapat menjalani hidup sehat dan kepadatan penduduk dapat menyebabkan kesehatan yang buruk. Interaksi sosial yang baik tetapi hampir semua orang nilai waktu mereka sendiri. Saya tahu bahwa jika saya tidak mendapatkan waktu itu saja, keluarga saya kesejahteraan menderita!
Namun, interaksi sosial yang baik adalah bagian kunci dari hidup sehat. Penelitian demi penelitian daftar persahabatan yang baik, hubungan keluarga dan kesehatan sebagai hal yang paling penting untuk miliki untuk menjadi bahagia dan terpenuhi.
Dukungan yang baik dapat membantu melindungi terhadap efek berbahaya dari stres dengan membantu orang mengatasi lebih baik. Interaksi sosial dan dukungan telah ditemukan untuk membantu mengatasi perubahan hidup yang besar seperti emigrasi, redundansi bergerak, rumah dan berkabung. Sifat kompleks situasi sosial membuatnya sulit untuk mengisolasi interaksi sosial sebagai satu-satunya penyebab perbaikan atau perlindungan kesehatan. Namun, berbagai studi yang telah menemukan bahwa interaksi sosial memiliki peran besar dalam meningkatkan kesehatan dan fakta bahwa semua budaya rakyat nilai interaksi ini merupakan bukti kuat dari kekuatan interaksi sosial.



BAB III
Penutup
Demikianlah tugas yang telah saya kerjakan dengan sunguh-sungguh, mungkin ada kekurangan yang terdapat dalam penulisan tugas ini. Semoga ada kritik dan saran yang mendukung dalam penulisan ini. Jika ada kelebihan mungkin hanya kebetulan semata. Terima kasih.
Simpulan
Pada tugas ini saya simpulakan beberapa inti pokok pembahasan tugas:
1.     Interaksi sosial adalah hubungan antar individu satu dengan individu lainnya. Individu satu dapat mempengaruhi yang lain begitu juga sebaliknya. (definisi secara psikologi sosial).
2.   Beberapa faktor-faktor interaksi sosial yaitu: faktor imitasi,sugesti, identifikasi, simpati, empati dan motivasi.
3.   Teori-teori hubungan interpersonal ada 4 yaitu:
·        Model pertukaran sosial (social exchange model)
·        Model peranan (role model)
·        Model permainan (games people play model)
·        Model Interaksional (interacsional model)
4.    Ada beberapa bentuk interaksi sosial, menurut Park dan Burgess (Santosa,2004:12) bentuk interaksi sosial dapat berupa:
·   Kerja sama
·   Persaingan
·   Pertentangan.
·   Persesuaian
·   Perpaduan
5.    Pentingnya interaksi sosial untuk kesehatan manusia






DAFTAR PUSTAKA