selamat datang

Minggu, 04 Desember 2011

Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat

Nama : Ade Mulyanto
NPM : 50411125
Kelas : 1IA09



BAB I

Pendahuluan

Latar Belakang

Kebutuhan merupakan suatu awal dari tingkah laku Individu. Individu itu sendiri bertingkah laku karena adanya motivasi untuk memenuhi kepentingan dan kebutuhannya. Kebutuhan dan kepentingan tersebut sifatnya esensial bagi individu itu sendiri. Jika kebutuhan dan kepentingan itu terpenuhi maka ia akan merasa puas, namun juga sebaliknya, apabila pemenuhan kebutuhan dan kepentingan itu gagal maka akan menimbulkan suatu masalah bagi dirinya pribadi serta lingkungannya.
Dengan berpegang pada prinsip bahwa tingkah laku individu merupakan cara atau di dalam masyarakat pada hakekatnya merupakan manifestasi pemenuhan dari kepentingan itu sendiri.
Integrasi masyarakat dapat diartikan adanya kerjasama dari seluruh anggota masyarakat, mulai dari individu, keluarga, lembaga-lembaga dan masyarakat secara keseluruhan. Sehingga menghasilkan persenyawaan-persenyawaan, berupa adanya konsensus nilai-nilai yang sama dijunjung tinggi. Dalam hal ini terjadi kerja sama, akomodasi, asimilasi dan berkuranmgnya sikap-sikap prasangka di antara anggota msyarakat secara keseluruhan.

Tujuan
Memahami dan menyadari arti dari Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat adalah suatu sikap manusia yang ada di masing individu. Tidak lupa untuk memenuhi tugas Ilmu Sosial Dasar tentang Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat.

Metodologi
Dalam pembahasan ini menggunakan metode analisis deskriftif dari sumber-sumber yang diperoleh.

Studi Kasus
Dalam Kasus yang saya ambil yaitu dari lingkungan yang saya dapatkan. Seorang yang kebutuhan pokoknya seperti makan dan minum tidak dapat terpenuhi, maka ia akan berusaha untuk mendapatkan kebutuhan tersebut dengan berbagai cara. saya ambil Pencuri, mereka mencuri karena berbagai alasan. mungkin ingin menafkahi dirinya sendiri maupun orang lain. hal itu membuat mereka merasa tertekan dan melakukan hal mencuri untuk dapat memenuhi kebutuhannya. sebaiknya masyarakat di lingkungannya memperhatikan betul dan saling membantu satu sama lain agar mereka yang membutuhkan dapat teringankan bebannya. Seperti sedekah ataupun cara lainnya yang dapat membantu orang tersebut.


BAB II

Pembahasan

kehidupan sosial adalah kehidupan yang dimiliki pleh setiap umat manusia yang ada didunia. tidak ada yang tidak memiliki kehidupan sosial. terdapat 2 jenis kepentingan yang ada, yaitu kepentingan individu, dan kepentingan bersama. pertentangan sosial dapat diartikan suatu konflik yang terjadi diatara masyarakat sehingga menimbulkan perpecahan. sebagai contoh beberapa konflik seperti kasus poso, sambas, dan masih banyak lagi. penyebabnya bisa dari berbagai sumber masalah, seperti mulai dari ras, agama, sampai yang berbau politik.Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku individu. Individu bertingkah laku karena ada dorongan untuk memenuhi individu itu sendiri. Jika individu berhasil dalam memenuhi kepentingannya, maka ia akan merasa puas dan sebaliknya kegagalan dalam memenuhi kepentingan ini akan banyak menimbullkan masalah baik bagi dirinya maupun bagi lingkungannya.
Pada umumnya secara pskologis dikenal ada dua jenis kepentingan dalam diri individu, yaitu kepentingan untuk memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan sosial/pskologis. Oleh karena individu mengandung arti bahwa tidak ada dua orang individu yang sama persis didalam aspek pribadinya baik jasmani maupun rohani, maka dengan sendirinya timbul perbedaan individu dalam hal kepentingannya. Perbedaan tersebut secara garis besar disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor pembawaan dan lingkungan sosial sebagai komponen utama bagi terbentuknya keunikan individu. Perbedaan pembawaan akan memungkinkan perbedaan individu dalam hal kepentingannya, meskipun dengan lingkungan yang sama. Sebaliknya lingkungan yang berbeda akan memungkinkan timbulnya perbedaan individu dalam hal kepentingan meskipun pembawaannya sama.
berdasarkan sumber yang berasal dari wikipedia
“Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu :
* Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu
* Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu
Sedangkan yang disebut integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan.
Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya.
Menurut pandangan para penganut fungsionalisme struktur sistem sosial senantiasa terintegrasi di atas dua landasan berikut :
* Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus (kesepakatan) di antara sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental (mendasar)
* Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross-cutting affiliation).
Sikap-sikap negatif tersebut bisa menimbulkan konflik yang memicu pertentangan dalam masyarakat. Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengannya, misalnya kebencian atau permusuhan. Konflik dapat terjadi paa lingkungan yang paling kecil yaitu individu, sampai kepaa lingkungan yang luas yaitu masyarakat.
Adapun cara-cara pemecahan konflik tersebut adalah :
1. elimination; yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang telibat dalam konflik yagn diungkapkan dengan : kami mengalah, kami mendongkol, kami keluar, kami membentuk kelompok kami sendiri
2. Subjugation atau domination, artinya orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa orang atau pihak lain untuk mentaatinya
3. Mjority Rule artinya suara terbanyak yang ditentukan dengan voting akan menentukan keputusan, tanpa mempertimbangkan argumentasi.
4. Minority Consent; artinya kelompok mayoritas yang memenangkan, namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan dan menerima keputusan serta sepakan untuk melakukan kegiatan bersama
5. Compromise; artinya kedua atau semua sub kelompok yang telibat dalam konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah.

- Berikut ini adalah bentuk Integrasi Sosial :
* Asimilasi, yaitu pembauran kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli.
* Akulturasi, yaitu penerimaan sebagian unsur-unsur asing tanpa menghilangkan kebudayaan asli.
- Faktor-Faktor Pendorong :
a) Faktor Internal :
Kesadaran diri sebagai makhluk sosial tuntutan kebutuhan jiwa dan semangat gotong royong.
b) Faktor Eksternal :
Tuntutan perkembangan zaman persamaan kebudayaan terbukanya kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersama persaman visi, misi, dan tujuan sikap toleransi adanya kosensus nilai adanya tantangan dari luar.
- Syarat Berhasilnya Integrasi Sosial :
1. Untuk meningkatkan Integrasi Sosial, Maka pada diri masing-masing harus mengendalikan perbedaan/konflik yang ada pada suatu kekuatan bangsa dan bukan sebaliknya.
2. Tiap warga masyarakat merasa saling dapat mengisi kebutuhan antara satu dengan yang lainnya.



BAB III

Penutup
Dari beberapa penjelasan di atas mengenai pertentangan sosial dan integrasi masyarakat saya mengambil kesimpulan bahwa dalam kehidupan sosial dan bermasyrakat ini sering timbul suatu pertentangan-pertentangan sosial atau disebut juga konflik sosial. Maka dari itu, kita sebagai manusia yang memiliki jiwa sosial yang tinggi dalam menghadapi pertentangan tersebut hendaknya dilandasi dengan jiwa semangat kebersamaan yang dapat meminimalis terjadinya konflik sosial. Kebersamaan ini menimbulkan semangat sosial yang tinggi dan menyebabkan timbulnya integrasi masyarakat. Suatu integrasi sosial atau masyarakat ini sangat dibutuhkan agar masyarakat tidak bubar dalam menghadapi berbagai masalah, baik berupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya.

DAFTAR PUSTAKA

http://rund12.blogspot.com/2010/11/pertentangan-sosial-dan-integrasi.html
http://vatonilv.blogspot.com/2011/11/pertentangan-sosial-dan-integrasi.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/12/pertentangan-sosial-dan-integrasi-masyarakat-2/

Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat

Nama : Ade Mulyanto
NPM : 50411125
Kelas : 1IA09



BAB I

Pendahuluan


Latar Belakang

Dalam kesempatan ini untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu Sosial Dasar (ISD) saya
akan mengambil tema Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat. menurut pemahaman saya Pelapisan
Sosial dan Kesamaan Derajat yaitu suatu masyarakat yg terbentuk dari individu-individu yang
terdiri dari berbagai latar belakang berbeda-beda dan membentuk suatu masyarakat heterogen
yang terdiri dari kelompok sosial. Dengan peristiwa ini maka terbentuklah suatu pelapisan
masyarakat atau masyarakat yang berstrata. Dalam masyarakat ini terdapat peleburan budaya
atau campuran budaya dari berbagai daerah yang dimiliki setiap individu,sehingga ada
penggabungan suatu budaya / adat istiadat yang berlaku dan ditentukan dalam aturan yang
disepakati dan harus dipatuhi.

Tujuan
Memahami adanya pelapisan sosial yang ada dimasyarakat dan menyadari untuk peka
dalam suatu sistem yang dibuat oleh suatu masyarakat dan menghormati adanya keanekaragaman
budaya. Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat suatu hal yang perlu dimaknai dan dimengerti
agar tidak ada perselisihan antara budaya dalam dan budaya luar. Sehingga kehidupan
bermasyarakat dapat berjalan beriringan tanpa masalah.

Metodologi
Metode dalam penulisan ini adalah menggunakan metode kualitatif.

Studi Kasus
Pada kasus yang pernah saya pelajari adalah ketika ada suatu daerah yang berada di
Amerika yaitu Suriname. Di sana asli penduduknya berasal dari pulau Jawa dan ada juga
penduduk aslinya,namun dari peristiwa itu penduduk Suriname yang dominan dari Pulau Jawa
Indonesia menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan sekitarnya,dan membentuk suatu sistem
pemerintahan sesuai dengan kesepakatan bersama-sama dengan penduduk asli wilayah tersebut.
Adapula perbedaan Kasta di Agama Hindu dan Budha. Dari contoh tersebut semoga ada gambaran
sedikit tentang Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat.


BAB II

Pembahasan

Pelapisan sosial atau di sebut juga Stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk
atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat atau hierarkis(Pitirim A. Sorokin).
Pelapisan sosial kenyataanya dapat di ketahui dalam masyarakat yaitu dengan munculnya

kelas-kelas tinggi dan kelas kelas yang lebih rendah.
Adapun pengertian pelapisan sosial menurut P.J. Bouman, pelapisan sosial adalah golongan
manusia yang di tandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa
tertentu. Didalam masyarakat pelapisan masyarakat ini muncul karena gengsi kemasyarakatan
sehingga timbulah pembedaan kelas-kelas dalam masyarakat, ada kelas-kelas tinggi yaitu
mereka yang mempunyai kekuasaan lebih dan hak-hak istimewa di banding dengan kelas-kelas
rendah.
Pelapisan sosial merupakan gejala yang umum dalam suatu masyarakat dimanapun dan kapanpun
pasti selalu ada Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi menyebut bahwa selama dalam
masyarakat ada sesuatu yang dihargai, maka dengan sendirinya pelapisan sosial terjadi.
Sesuatu yang dihargai dalam masyarakat bisa berupa harta kekayaan, ilmu pengetahuan, atau
kekuasaan.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa Pelapisan sosial adalah perbedaan tinggi dan
rendahnya suatu kedudukan seseorang dalam kelompoknya, bila dibandingkan dengan posisi
seseorang maupun kelompok lainnya. Yang menentukan tinggi dan rendahnya lapisan sosial
seseorang itu biasanya disebabkan oleh macam-macam perbedaan, sepertihalnya kekayaan di
bidang ekonomi, nilai-nilai sosial, serta kekuasaan dan wewenang.
Mengenai pelapisan sosial saya akan membahas lebih dekat dengan contoh di negeri
kita ini, di indonesia kita ini secara tidak langsung terjadi pelapisan sosial antara
kalangan atas dan kalangan bawah, kalangan atasnya adalah mereka yang memiliki kekuasaan di
pemerintah dan kalangan bawahnya adalah rakyat, kita dapat melihat bahwa pembedaan kelas ini
begitu mencolok, contohnya saja dalam penegakan hukum, kesannya di negeri ini pemerintah
lebih condong melindungi mereka yang duduk di kursi pemerintahan di banding melindungi
keadilan rakyat. Menurut kenyataan yang terjadi para pejabat negera yang mencuri
kesejahteraan rakyat dengan kata lain melakukan Korupsi sangat sulit ditangkap dan di jerat
hukum ketimbang rakyat biasa yang melakukan kejahatan misalkan pencurian kecil-kecilan,
sekalipun misalkan pejabat negara di tangkap maka yang mereka huni bukan penjara-penjara
biasa, akan tetapi penjara bak hotel berbintang.

Dari kasus di atas terlihat sangat mencolok pelapisan sosial antara kelas-kelas atas
dan kelas-kelas rendah, dapat terlihat kelas-kelas atas mempunyai wewenang lebih dan
kekuasaan lebih ketimbang kelas rendah, dan kesanya semuanya bisa di beli dengan uang
termasuk keadilan dapat di beli dengan uang.

Kesamaan derajat adalah suatu sifat yang menghubungankan antara manusia dengan
lingkungan masyarakat umumnya timbal balik, maksudnya orang sebagai anggota masyarakat
memiliki hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan Negara.
Hak dan kewajiban sangat penting ditetapkan dalam perundang-undangan atau Konstitusi.
Undang-undang itu berlaku bagi semua orang tanpa terkecuali dalam arti semua orang memiliki
kesamaan derajat. Kesamaan derajat ini terwujud dalam jaminan hak yang diberikan dalam
berbagai faktor kehidupan.
Pelapisan sosial dan kesamaan derajat mempunyai hubungan, kedua hal ini berkaitan
satu sama lain. Pelapisan soasial berarti pembedaan antar kelas-kelas dalam masyarakat yaitu
antara kelas tinggi dan kelas rendah, sedangkan Kesamaan derajat adalah suatu yang membuat
bagaimana semua masyarakat ada dalam kelas yang sama tiada perbedaan kekuasaan dan memiliki
hak yang sama sebagai warga negara, sehingga tidak ada dinding pembatas antara kalangan
atas dan kalangan bawah.


BAB III

Penutup

Menurut saya Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat perlu adanya agar masyarakat
menyadari bahwa kedudukan mereka berbeda di Dunia ini. Sebagai alasannya adalah Nilai Sopan
Santun yang harus ada di setia Individu, perbedaan Kasta mungkin harus ada. Namun, harus ada
toleransi dan tidak ada pengekangan oleh dan untuk seseorang yang berada di kasta bawah.
Yang mana kasta atas ingin selalu dihormati dan disanjung, namun tidak lupa kasta bawah pun
ingin diperlakukan demikian. intinya harus ada kesadaran individu bahwa manusia semuanya
sama.

DAFTAR PUSTAKA

http://bulletin-it.blogspot.com/2010/11/pelapisan-sosial-dan-kesamaan-derajat.html
Digital Book Gunadarma Tingkat 1, Ilmu Sosial Dasar BAB 6 Pelapisan Sosial dan Kesamaan
Derajat.2011